Pages

Senin, 25 April 2011

Ramalan Kitab Suci


Ramalan Kitab Suci = Nubuat  
= Prediksi Pasti


Tiap Rosul-rosul di utus ke dunia tugasnya sama yaitu untuk menegakkan hukum Allah

TAURAT -> Musa
Ramalan/Nubuat taurat tentang kedatangan Isa/Yesus
 Ulangan 18 : 15-18
(15) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
(16) Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
(17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
(18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.

 Setelah Isa/Yesus tidak ada nabi lagi yang dibangkitkan dari bangsa israel
 Ulangan 34 : 10
(10) Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,

INJIL
 Matius 12: 17-21
(17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
(18) Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
(19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
(20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
(21) Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Yesaya 24 : 5

(5) Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.
Isa/Yesus Menggenapi hukum taurat 
Matius 5 : 17-20
(17) Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
(20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


Ramalan/Nubuat Injil tentang kedatangan Muhammad
Matius 21 : 42-43
(42) Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
(43) Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

Yohanes 16 : 7-8
(7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
(8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

AL QURAN
Qs. (61/6) Ash-Shaff : 6
(6) Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
Qs. (5/48) Al-Maidah : 48
(48) Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Kebangkitan Rosul Setelah Muhammad
Qs. (62/2-3) Al-Jumuah: 2-3
(2) Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
(3) dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.




Perang Paregreg ketiga ancaman Negara Kesatuan Nusantara

Perang Paregreg ketiga ancaman 
Negara Kesatuan Nusantara

mbah sghriwo

Majapahit runtuh bukan karena invasi asing melainkan adu kekuatan senjata di dalam kalangan militer sendiri dalam hal ini angkatan laut yang tadinya terkuat di bumi selatan itu saling bertikai satu sama lain sehingga meletuslah perang laut yang dahsyat di perarian Nusantara.
    Negara Kesatuan Nusantara pimpinan Bung Karno mengalami hal yang sama: suasana perang, bau mesiu, angkatan kelima, dan kekuatan laut yang terbesar di Asia Tenggara memang tidak bertempur satu sama lain seperti di era Majapahit. Pertempuran yang sesungguhnya terjadi adalah dalam tubuh Angkatan Darat yang baru saja mendapatkan persenjataan dari Sovyet Uni dan Republik Rakyat Tiongkok untuk membebaskan Irian atau Papua bagian barat.
    G30S hakikatnya adalah perang paregreg kedua yang membuat Negara Kesatuan Nusantara diambang kehancuran karena perpecahan di tubuh Tentara Nasional Indonesia. Bung Karno memilih skenario yang lain daripada meletusnya paregreg kedua yang lebih dahsyat, beliau memilih menyerahkan kekuasaan ke tangan Angkatan Darat dalam mengembalikan keamanan dan ketertiban. Salah satu bukti penyerahan Bung Karno kepada Angkatan Darat ialah Supersemar. Supersemar itu pun tidak sebagaimana yang diharapkan Bung Karno tetapi melenceng dan disalahgunakan oleh jenderal-jenderal yang memegang surat sakti tersebut. Hasilnya paregreg kedua terjadi antara Partai Komunis Indonesia berikut simpatisannya melawan golongan agama yang berada di bawah kendali militer untuk saling membasmi satu sama lain. Negara Kesatuan masih utuh akan tetapi menelan korban jutaan orang tewas dan masuk kamp tahanan. 
    Bung Karno tentu belajar dari sejarah Majapahit bahwa perang paregreg antara kekuatan militer dalam negeri hasilnya seratus persen adalah kehancuran Negara Kesatuan, oleh sebab itu beliau tidak mau mengadu kekuatan militer yang masih setia seperti KKO dan AURI untuk menghantam Angkatan Darat pimpinan Jenderal Soeharto. Bung Karno adalah pemersatu Nusantara seperti kata Pramoedya Ananta Toer, "Satu-satunya orang yang berhasil mempersatukan Nusantara tanpa menumpahkan setetes darah pun adalah Soekarno."
    Sebagai perbandingan Jenderal Van Heutz semasa menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyerang daerah-daerah mulai Aceh hingga Sulawesi untuk mempersatukan wilayah Hindia-Belanda ke bawah duli Sri Maharatu Belanda.
Kembali pada ancaman Paregreg Ketiga di Nusantara dari dua paregreg di atas dapat ditarik generalisasi bahwa kesatuan dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia adalah mutlak, selama militer penjaga keamanan Nusantara tidak bertikai satu sama lain maka Nusantara akan tetap abadi bersatu-padu.
    Mengapa wilayah Nusantara harus tetap menjadi Negara Kesatuan? Ada sebuah pemikiran bahwa Nusantara tanpa menguasai Selat Malaka adalah tidak mungkin, karena hal itu terjadi dengan sendirinya, kapan pun Nusantara bersatu maka Selat Malaka dapat dikuasai dan digenggam dalam tangannya. Dan sebaliknya terpecah-belahnya wilayah Nusantara berarti lepasnya Selat Malaka jatuh ke tangan asing. Dan jika Selat Malaka jatuh ke tangan asing, maka perdagangan laut akan macet dan pelabuhan-pelabuhan di seantero Nusantara akan sepi dan mati. Akibatnya tidak ada kemakmuran dapat dinikmati oleh segenap rakyatnya.
    Dengan demikian Negara Kesatuan Nusantara harus tetap menjadi negeri maritim, negeri laut yang jaya di lautan sendiri. Konsep negeri Maritim terbukti mampu mempersatukan Nusantara di masa Majapahit, dan konsep negeri yang memperkuat militer angkatan darat di masa Kerajaan Mataram Sultan Agung tak mampu mengusir Belanda dari Batavia. Dan dengan konsep negeri maritim Bung Karno membangun Angkatan Laut yang paling kuat di Asia Tenggara dengan bantuan Sovyet Uni untuk membebaskan Irian atau Papua bagian barat. 
    Kaum intelektual yang meragukan negara kesatuan Nusantara haruslah ingat dengan Sumpah Pemuda pada 1928. Sumpah itu jika dilanggar akan kualat dan bencana pun akan datang dari Sang Penguasa Jagad Raya. Ingat Aceh yang membangkang padahal Rakyat Aceh lah pendukung utama Negara Kesatuan di masa Bung Karno, ingat Poso, dan lain-lain. Sumpah Pemuda bukan Sumpah Palapa Gajahmada atau Sumpah Pamalayu Sri Krtanegara. yang dianggap Jawa menjajah luar Jawa.